Rabu, 24 Desember 2008

Christmas dinner 2008

Last dinner in 2008..there always have been a reason to meet each other. 

Selasa, 23 Desember 2008

Anda Dapat Mengetahui Kehendak Tuhan

"dan apa saja yang kamu minta dalam doa
dengan penuh kepercayaan, kamu AKAN menerimanya"
Matius 21 :22
Kehendak Tuhan adalah suatu paradoks. Kehendak Tuhan memang mudah ditemukan dan sulit untuk dibdakan. Kehendak Tuhan bisa segera, atau mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diketahui. Kehendak Tuhan dapat membuat Anda frustasi atau memberikan kedamaian yang besar.
Satu hal yang sudah psati. Anda dapat mengetahui kehendak Tuhan. Walaupun itu tampak misterius, sebenernya tidak ada misteri di dalamnya. Jika Anda tahu ke mana Anda harus mencari, kehendak Tuhan ada disana. Dan jika Anda mendengar dengan baik, Tuhan akan berbicara kepada Anda melalui cara-cara yang mengagumkan.
Pertama, Tuhan berbicara melalui firman-NYA, Alkitab. Segala sesuatu yang kita butuhkan untuk kehidupan yang menyenangkan Tuhan - dan apa yang bisa lebih sesuai dengan kehendakNya dibanding itu, ada di dalam Alkitab. Sementara Anda mengenal firman Tuhan, Anda akan mengenal kehendak Tuhan.
Kedua, Tuhan berbicara melalui penilaian dan akal sehat Anda. Namun waspadalah! Keputusan-keputusan Anda akan sesuai dengan kehendak Tuhan hanya jika Anda mengenal Tuhan secara pribadi lebih dahulu, dan hanya jika hubungan Anda dengan Tuhan itu benar! Saat Anda ada dalam kondisi ini, Anda akan bertindak dengan "pikiran Kristus". Roh Kudus akan menuntun Anda dari dalam.
Akhirnya, dan yang paling umum, Tuhan berbicara melalui rincian kehidupan Anda. Oswald Chambers mengatakannya dengan cara ini: "Tuhan berbicara melalui bahasa yang paling Anda kenal -bukan melalui telinga Anda tetapi melalui keadaan-keadaan kehidupan Anda."
Anda menganggap hidup Anda adalah suatu kebetulan? Tidak mungkin! Anda ada disini untuk suatu maksud. Dan apa yang Anda lakukan memang berarti bagi Tuhan. Segala sesuatu! Bukan hanya hal-hal yang Anda lakukan di gereja atau dalam pemahaman Alkitab (walaupun itu memang sangat penting), tetapi dalam hal-hal kecil setiap hari. Disanalah Anda akan paling sering menemukan kehendak Tuhan.
Perhatikanlah kehidupan Anda. Pikirkanlah saat-saat dan peristiwa-peristiwa secara rinci dan lihatlah sejauh mana Anda telah berjalan. "Hal-hal baik" itu bukanlah sebuah kebetulan! Anda bukan hanya "beruntung". Jika hati Anda telah mengikut Tuhan, Ia selama ini telah memimpin Anda dan Anda telah melakukan kehendakNya, barangkali bahkan tanpa mengetahuinya.
Di lain pihak, jika Anda merasa seolah-oalah hidup ini adalah ketidakadilan demi ketidakadilan, dan Anda mengasihi diri sendiri - dan Anda marah kepada Tuhan- mungkin inilah saatnya untuk kembali kepada hal-hal yang mendasar. Singkirkanlah pusat perhatian dari diri Anda dan mulailah mengenal Tuhan lebih baik dengan membaca firmanNya, berdoa, dan berhubungan dengan orang-orang yang berada di dalam kehendak Tuhan. Tuhan ingin memimpin Anda melalui rincian kehidupan Anda. Berikanlah kesempatan kepadaNya.
Dalam hal-hal kecil :
  • Rencana Tuhan selalu sempurna. Itu artinya carilah kehendakNya
  • Jangan membuat rencana-rencana dan kemudian meminta Tuhan untuk menyetujuinya. Mintalah Tuhan untuk mengarahkan perencanaan Anda
  • Jika Anda mau menantikan seseorang, nantikanlah Tuhan
  • Tuhan mungkin saja memakai orang-orang yang tidak sepakat dengan Anda
  • Panggilan Tuhan kadang kala sulit didengar
  • Sekali diketahui, panggilan Tuhan sulit dihindari
  • Ingatlah, bahwa kehendak Tuhan bukan suatu fungi waktu dan tempat melainkan sikap hati
  • Jika Anda ingin mengenal kehendak Tuhan, luangkanlah waktu bersamaNya
  • Tidak seorang pun dapat menyenangkan Tuhan tanpa menambahkan kebahagiaan besar ke dalam kehidupannya
  • Situasi-situasi mungkin saja di luar kendali Anda, tetapi tanggapan Anda terhadap semua itu Tidak
  • Saat Anda merasa bahwa Anda menerima kurang dari yang terbaik, pikirkanlah tentang apa yang Tuhan inginkan bagi Anda
  • Anda akan mulai hidup saat Anda kehilangan diri Anda sendiri dalam tujuan Tuhan bagi Anda
  • Saat Tuhan berbicara, dengarkanlah
  • Saat Tuhan memerintah, taatilah
  • Saat Tuhan memimpin, ikutilah

GBU

Terinspirasi dari buku "Tuhan ada dalam hal-hal kecil dan semuanya penting", pleh Bruce & Stan

Last date in 2008

Last Monday (December 22nd), Dave and I went around Indonesia in just one day! LOL. We did have a great time together. It's the last date in 2008 before he depart to Malang and my family road trip for Christmas and new year's holiday.  

we got a chance to go to North Sumatera

and Borneo

having lunch in "Mini Indonesia"

tired yet happy faces

 praise the Lord for this great time!

Jumat, 19 Desember 2008

My Christmas Love Letter

My dearest,

Aku cuma ingin mengucapkan Selamat Hari Natal dan Selamat Tahun Baru. Natal kali ini kurang lengkap tanpa kehadiranmu disampingku :) tapi tak mengapalah...

Terima kasih ya sayang karena telah menjadi kekasih yang penuh perhatian, pengertian, kesabaran dan cinta. Aku sangat menikmati saat-saat bersama denganmu.

Semoga Natal ini membawa damai, sukacita dan pengharapan baru dalam Kristus bagi hidupmu.

Kekasihku tercinta,

your love is the best gift I could have asked for

I am blessed with you

I love you so very much and Merry Christmas sayang!!

Ps : Sampai jumpa dipelaminan kita :)

Love always,

-Lala-

Dave's Christmas Love Letter

While the Christmas tree is up and decorated
and the colorful light aglow,
There is something in this Christmas season
That I really want you to know

Last Christmas when I wished upon the stars,
I wished for someone bright and true
Then right out of the white and blue,
What come to me was you.

You gave me the best gift I could ever received from the start
What you gave to me..
Hopefully we’ll be together through all eternity

This Christmas, when we are close together,
I want you to know
That when I say “I love you”..
That’s a promise I’ll never let go


And I will be happy and content
Because this Christmas is going to be special
I will get to share with you
And…

YOU ARE THE GREATEST GIFT OF ALL

I love you

Love always,

Dave


Merry Christmas 2008

Christmas Myspace Comments
MyNiceSpace.com

Christmas Myspace Comments

Senin, 15 Desember 2008

Ada apa dengan biji sesawi??

Beberapa waktu lalu, saya selalu terngiang-ngiang perihal biji sesawi! Saya sangat tertarik sekali ketika Yesus memberikan perumpamaan perihal biji sesawi untuk menggambarkan Kerajaan Sorga. Jujur saja, saya belum pernah melihat bahkan memegang biji sesawi dan lalu saya menjadi penasaran.  Ada apa dengan biji sesawi ini??, demikian pikir saya. 

Lalu bak Sherlock Holmes, saya melakukan penyelidikan mengenai biji sesawi. 

Saya menemukan bahwa biji sesawi dapat berasal dari tiga jenis tanaman yang berbeda:

  • biji sesawi hitam (nigra),
  • biji sesawi Indian berwarna coklat (juncea),
  • dan biji sesawi putih atau kuning (hirta / sinapis alba)

Diameter biji sesawi kurang lebih 1 milimeter. Dalam hati saya, "hah??? hanya 1 milimiter??"

Biji sesawi biasa dipakai sebagai bahan penyedap makanan. Di bagian benua Indian, biji sesawi bahkan langsung digoreng pada minyak; biji-biji itu cepat masak dalam minyak dan meletus menebarkan aroma dan rasa sedap pada minyak. Biji sesawi mengandung pelbagai macam vitamin: A, Thiamin (B1), Riboflavin (Vit. B2), Niacin (Vit. B3), B6, Folate (Vit. B9), B12, C, E, K; juga mengandung protein, energi, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, magnesium, phosphorus, potassium, sodium, zinc, dll.

Okay! Setelah saya mengetahui ukuran dan manfaat dari biji sesawi itu, saya jadi lebih penasaran lagi mengapa Yesus berkata, "jika imanmu sebesar (saya lebih senang menggunakan kata 'sekecil') biji sesawi saja, maka kita dapat berkata kepada gunung 'beranjaklah' dan ia pun akan beranjak". Pasti ada penjelasannya atau latar belakangnya mengapa Yesus berkata demikian.  Seetelah saya melihat pohon sesawi, maka saya dapat mengerti alasannya.

Agh, ternyata dari biji sekecil itu dapat menghasilkan pohon sebesar ini! Yesus tidak bermaksud menunjukkan kepada ukuran dari biji sesawi tersebut, tetapi kepada efek atau hasil dari biji sesawi tersebut. 

Biji sesawi yang kecil melambangkan firman Tuhan yang tidak mencolok, pekerjaan Tuhan yang dimulai dalam bentuk yang sangat kecil dan tidak kelihatan, namun begitu biji ini mendapatkan tanah yang subur, yaitu hati orang yang melakukan firman Tuhan, maka firman tersebut akan bertumbuh besar di dalam orang tersebut dan banyak orang akan beroleh kebaikan karenanya (dilambangkan dengan burung-burung yang membuat sarang di pohon tersebut).

Agh...luar biasa bagaimana Yesus dapat mengumpamakan bahkan dari hal-hal yang sekecil itu. Praise the Lord!

sumber: dari berbagai sumber.

Sabtu, 13 Desember 2008

Penjual bubur ayam

Hari Sabtu ini, Dave dan saya, pergi joging bersama di Kemang Pratama. Setelah lelah berolah raga, kami merasa sangat kelaparan. Kebetulan disana ada penjual bubur ayam. Tanpa pikir panjang lagi, langsung saja kami sikat bubur ayamnya. Sebenarnya, bubur ayamnya terasa biasa aja..tapi setelah diperhati-hatikan lagi..penjualnya luar biasa bersih dan rapih.
Sejujurnya, baru kali ini, entah saya atau Dave, melihat penjual bubur ayam yang sangat bersih. Berikut beberapa photo yang dapat bercerita mengenai kebersihan abang-abang bubur ayam.



Even for take away chicken porridge!



He even wear the whitest and cleanest sandals..better than me!

Hahaha.. Gotta learn from him!

Jumat, 12 Desember 2008

Short Date

Due to our tight schedules, Dave and I, don't have enough time together. Been missing each other so much, we decided to have a short date for only couple of hours ; drinking light cocktail, talking almost about anything we could..even about ketchup, taking pictures and praying. We had great time though... Thank God!




Photoshop-ing

Recently, I am addicted to “Photoshop”. Every time I have a break during my working hours, I went photoshop-ing. Hehehe..

I have to figure out one easiest way to get my photos edited since I’m still an amateur in this thing. So, I searched several pictures from Google; either billboard, paintings, museum, cinema, etc. Then I mixed and matched with my photos. Here below are some of them.

Voila!






Gembala yang baik


“Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu
dan domba-domba-Ku mengenal Aku”
Yohanes 10:14

Dalam perikop ini, Yesus memakai perumpamaan mengenai gembala yang baik yang mengenal setiap dombanya. Ketika pagi datang, gembala tersebut membangunkan domba-dombanya dengan panggilan khusus dan membawa mereka keluar dari kandang, mungkin untuk merumput. Karena domba adalah hewan yang penurut, maka ketika dia mendengarkan suara dari sang gembala, mereka akan langsung bangun dan keluar mengikuti perintah dari gembalanya. Mereka tidak akan bangun jira bukan gembala mereka yang membangunkannya. Seorang gembala yang baik pun mengetahui setiap keadaan domba-dombanya. Begitupula Yesus. Dia adalah Sang gembala. Kita semua seharusnya menjadi domba-dombaNya yang peka, penurut dan percaya kepadaNya dengan segenap hati. 

Peka, karena untuk mendengar dan mengenali bahwa suara yang didengar adalah suara gembalanya, maka setiap domba harus memiliki telinga dengan tingkat kepekaan tinggi. Kepekaan tersebut dapat dipengaruhi juga oleh kebiasaan sang gembala yang memanggilnya setiap pagi. Bagi kita, kepekaan dapat diperoleh melalui kebiasaan kita untuk berkomunikasi dengan Allah melalui doa juga pembacaan dan perenungan akan FirmanNya. Sebenarnya Allah selalu memanggil kita melalui berbagai cara, namun kita jarang meresponi panggilan tersebut karena kita jarang berdoa dan membaca serta merenungkan firmanNya. 

Penurut, juga sangat diperlukan. Ketika domba mengetahui bahwa panggilan tersebut berasal dari sang gembala, maka mereka langsung bergegas dan mengikuti perintahnya. Begitu pula kita sebagai manusia. Percuma saja memiliki tingkat kepekaan tinggi tetapi tidak melakukan perintah-perintahNya. Kadang kala kita tidak bisa menuruti perintahNya karena terintimidasi oleh apa kata orang dan apa kata situasi. Terlebih jika perkataan tersebut datang dari orang yang terdekat di hati. Akan sangat sulit untuk melangkah maju. Tetapi itulah yang Dia inginkan dalam hidup kita, yaitu untuk mengikuti setiap rencanaNya, hidup dalam kehendakNya. 

Percaya. Domba-domba tersebut jika disuruh keluar dari kandang oleh gembalanya juga pasti tidak tahu keadaan di luar; apa yang akan menimpa mereka, apakah akan ada cukup rumput untuk makan; apakah akan ada cukup air untuk minum, dll. Semuanya tidak pasti. Tetapi karena mereka mengenal gembalanya, maka mereka tidak takut untuk melangkah keluar. Melalui domba-domba itu, kita juga belajar untuk tidak terpengaruh oleh keadaan dan situasi di sekeliling kita. Dunia boleh memprediksi apa saja dari A sampai Z, tetapi jika kita mengetahui gembala kita, maka kita tidak usaha takut. Dalam Alkitab, Tuhan mengungkapkan pesanNya yang sama dalam 365 cara yang berbeda untuk tidak takut. Milikilah iman yang luar biasa kepadaNya. Pertebal kepercayaan kita kepadaNya dan bergantunglah 100 % kepada Allah. Ketahuilah bahwa Allah sangat mengasihi kita dan sangat menghargai kita, dan rencanaNYA tidak pernah mendatangkan kecelakaan melainkan damai sejahtera. Pengharapan kita kepada Nya tidak akan mengecewakan.

Saya tidak menyangkal bahwa saya sering juga disetir oleh keadaan disekeliling saya. Saya sering jatuh dalam dosa yang sama. Saya sering tidak melakukan kehendak Allah. Tetapi itu dulu ketika saya belum mengenalNya. Allah mengenal saya bahkan sebelum saya dijadikan bahwa kejadian saya dahsyat dan ajaib. Tetapi saya tidak mengenalNya dengan baik sehingga saya sering berjalan mencong ke kanan atau ke kiri. Tetapi melalui kasihNya kepada saya, Gembala saya tidak lelah untuk memanggil saya untuk melayaniNya dan mematuhi SEMUA perintahNya, meski mata jasmani saya belum bisa melihat maksudNya. Saya mempertebal iman saya, memperkatakan janji-janjiNya, berdoa kepadaNya, dikuatkan melalui firmanNya sehingga saya tidak terpengaruh oleh keadaan saya. Meski mata jasmani saya belum melihat, tetapi dalam alam Roh, roh saya melihat bahwa jawaban doa tersebut sudah terjadi. Semakin saya belum melihat semakin saya memperkuat iman dan berjalan maju. Karena saya tahu bahwa Allah mendengar doa saya dan menjawab doa saya. Saya tidak perduli apa kata orang dan apa kata lingkungan, saya jauh lebih perduli apa kata Tuhan. Dan saya sangat bersyukur bahwa sekarang saya sudah mengenal Dia. 

Sudahkah Anda mengenal Dia, sang gembalamu?

GBU





Kamis, 11 Desember 2008

Makna Natal bagi saya

Beberapa hari yang lalu, seorang teman menanyakan perihal tradisi natal di keluarga saya. Dia menanyakan apakah saya sudah memasang pohon natal di rumah. Saya katakan, blum. Langsung dia bingung, karena menurut dia ini sudah bulan Desember, yaitu bulan Natal dan dalam waktu dua minggu lagi, umat Kristiani akan merayakan Natal. Bagi saya pribadi, natal hanya sebuah natal. Bukan berarti saya tidak merayakan Natal atau tidak menghargai kelahiran Tuhan Yesus. 

Kata Christmas (Hari Natal) berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam Bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kadang-kadang kata Christmas disingkat menjadi Xmas. Tradisi ini diawali oleh Gereja Kristen terdahulu. Dalam bahasa Yunani, X adalah kata pertama dalam nama Kristus (Yesus). Huruf ini sering digunakan sebagai simbol suci. Natal adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Tidak ada yang tahu tanggal berapa tepatnya hari lahir Kristus, namun kebanyakan orang Kristen memperingati Hari Natal pada tanggal 25 Desember. Pada hari itu, banyak yang pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan keagamaan khusus. Selama masa Natal, mereka bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal. 

Minggu lalu, saya pergi ke sebuah toko buku Kristen di daerah Jakarta Timur, hendak membeli satu kado natal untuk acara tuker kado di komunitas pemuda di Gereja saya. Waktu itu hari Sabtu siang. Saya kaget sekali melihat kenyataan bahwa lapangan parkir di toko tersebut sudah penuh, begitu pula dengan tempat parkir di depan toko itu. Bayangkan! Saya harus memarkir mobil saya sekitar 300 Meter dari toko tersebut.  Saya lebih kaget ketika melihat suasana di dalam toko! Begitu banyak orang memadati toko tersebut. Begitu banyak orang membeli buku renungan, majalah rohani, pohon natal, pernak-pernik natal, alkitab, dll. Pemandangan yang jarang dilihat ketika hari biasa. Kebetulan saya cukup sering mengunjungi toko buku tersebut jadi saya tahu betul keadaan pengunjung toko buku tersebut pada hari biasa. Sangat amat lowong. Namun ketika Natal, terasa seluruh Jakarta datang untuk melengkapi natal tahun ini. Begitu pula dengan keadaan-keadaan di gereja. Sungguh keajaiban Natal jika gereja yang pada hari minggu biasa terasa amat kosong tetapi ketika natal terasa sangat sesak. Unbelievable.

Saya memaknai Natal lebih daripada semua itu. Melalui kelahiran Sang Juruselamat, saya dapat memiliki pengharapan yang baru dan kekal. Saya tidak butuh pohon natal, kue natal, kado natal, baju natal..yang saya butuhkan hanya satu, yaitu pengharapan tersebut tinggal tetap dalam hidup saya dan saya tahu bahwa pengharapan saya kepadaNya tidak pernah mengecewakan. 

AMIN.

Memiliki hubungan yang sehat didalam Tuhan

Kisah kami diawali dua tahun yang lalu. Ketika itu, saya dan David hanya berteman biasa. Bahkan sebenarnya kami hanya saling mengetahui nama masing-masing dan tidak pernah berbicara. 

Saya masih ingat ketika itu saya sedang duduk bersama dengan teman-teman wanita lainnya. Biasalah..sedang membicarakan tentang si ini, si anu, si ono dan si itu. Ketika sedang mendengarkan salah seorang temen saya berbicara, tiba-tiba dalam hati saya berkata "Mega..this is it. This is the one. Look!" Saya langsung tersentak. Ketika itu, saya tidak melihat siapa pun kecuali kumpulan kami saja. Lalu saya menoleh ke belakang. Dan disitulah saya melihat David. Pria sederhana yang sejujurnya tak akan masuk dalam kriteria pria idaman saya. Ketika hati saya berkomunikasi dengan saya, David sedang berjalan melewati punggung saya. Saya langsung berbicara sendiri "David Tuhan??? Agh Tuhan jangan bercanda ah!" Lalu saya diamkan saja sambil berpikir, "ah mungkin ini hanya perasaan saja saja".

Tak lama setelah itu, saya merasakan bahwa hati saya tertarik dengan dia tapi pikiran dan jiwa saya sama sekali tidak tertarik dengan David.  Benar-benar bertolak belakang. David bukan seorang pria yang menarik mata saya. Telinga saya sudah akrab dengan nama David semasa saya kecil. Sahabat kecil saya , Helen, merupakan sepupu langsung dari David. Papanya Helen adalah kakanya papanya David. Jadi, saya tahu benar kelakuan David sejak kecil yang egois, pelit, kekanak-kanakan, emosian, dll.  

Semenjak peristiwa itu, saya langsung berdoa. Saya menguji perkataan hati saya. Saya percaya bahwa itu dari Tuhan tetapi saya belum yakin 100 %. Saya mulai memperhatikan David dari jauh. Tak dapat saya pungkiri bahwa David benar-benar tidak sesuai dengan keinginan hati saya. Tetapi saya terus berdoa dan menguji hal tersebut. Sering kali saya katakan, "Tuhan..jika benar David dari Engkau untukku, maka biarlah David menegur saya duluan." Saya tidak pernah membicarakan masalah ini kepada siapa pun pada saat itu. Jadi, benar-benar hanya antara Tuhan dan saya.

Kembali kepada doa saya. Keesokan harinya, di gereja, David menegur saya, "Hai meg. apa kabar?". Saya sangat terkejut. Dengan singkat saya jawab "baik". Lalu saya pergi. Malamnya say berdoa lagi, "Tuhan kalau memang David dari Engkau untuk ku, maka Tuhan..tolonglah buat David dan saya berbicara tapi dia dulu yang ngajak saya bicara." Hari minggu depannya, David mendatangi saya dan menanyakan tentang pelayanan. Lalu, kami berbicara. Doa saya terjawab. Hal tersebut berlangsung selama kurang lebih 2 tahun. Saya banyak meminta tanda dari Dia mengenai David dan DIA pun menjawab semua tanda tersebut secara positif. 

Setelah saya yakin dengan jawaban Tuhan, maka saya pun mulai mencari tahu perasaan David dan ketika itu saya mendapatkan bahwa dia tidak memiliki perasaan dengan saya. Satu hal yang saya tahu adalah jika perasaan itu memang dari Tuhan, maka David pun akan merasakan hal yang sama. Tetapi ketika itu David belum memiliki perasaan yang sama. Sampai suatu saat, David mengatakan bahwa saya adalah sahabat yang baik. Pupus sudah lah harapan saya. Saya menggugurkan perasaan tersebut dan mulai menganggapnya sebagai sahabat saja. Tetapi saya tetap berdoa kepadaNya.

Suatu saat, saya diutus oleh kantor untuk pergi ke Paris, Perancis selama 1 minggu. Semalam sebelum keberangkatan saya, David mengirimi SMS untuk mengingatkan saya supaya tidak ada yang ketinggalan. Besok paginya ketika saya hendak berangkat, David pun mengirimkan banyak SMS sebagai tanda perhatian. Lalu ketika di Airport Soekarno-Hatta, David menemani perjalanan saya melalui SMS-SMS yang dia kirimkan kepada saya. Saya mencoba untuk menetralkan perasaan saya. Tetapi dia kerap mengirimi saya SMS yang terkesan "berani" sebagai seorang sahabat. Bahkan ketika saya di Paris, saya merasa bahwa saya masih di Bekasi!! Karena saya merasa sangat dekat dengan dia. 

Setelah saya pulang ke Jakarta, kami mengadakan kebaktian pemuda di rumah saya. Malam itu, dia menyatakan perasaannya kepada saya yang telah ia pendam selama ini dalam bentuk surat cinta 7 lembar!!! Saya sangat bahagia karena Tuhan terus menunjukkan jawaban doa saya, meski saya sudah menyerah dan putus asa. Akhirnya kami sepakat untuk membangun hubungan.

Sebelum kami membangun hubungan, ada beberapa hal yang saya tegaskan kepada David, antara lain:

  1. Saya tidak tertarik untuk hubungan yang main-main dan bersifat kekanak-kanakan. Bukan berarti kami harus menikah, tetapi saya inign hubungan yang dewasa dan mengarah kepada pernikahan yang kudus.
  2. Posisi David akan selalu menjadi yang ketiga, setelah Tuhan dan keluarga saya. Tentu saja hal itu berlaku selama kami belum menikah.
  3. Saya ingin memulai hubungan ini dengan doa.
  4. Memiliki visi dan misi yang sama dalam hubungan ini.

Puji Tuhan, David setuju. Kami pun mendatangi otoritas kami di Gereja untuk berdoa bagi hubungan ini.  Ketika itu kami diingatkan untuk membangun roh dan bukan daging. Supaya ketika konflik itu muncul, manusia Roh akan menguasai kami masing-masing.

Benar..ketika kami membangun hubungan, tidak jarang kami mengalami konflik. Maklumlah namanya juga menyatukan dua kepala menjadi satu, pasti ada konflik. Mulai dari konflik pekerjaan, keluarga masing-masing, konflik pribadi, dll. Tetapi Puji Tuhan sekali, karena kami sudah mendasari hubungan ini berdasarkan firman Tuhan, maka tidak ada konflik yang tidak selesai lebih dari 1 hari. Ketika saya sedang "lemah" atau sensitif atau marah2, David selalu dalam keadaan yang kuat sehingga dia bisa mengalah. Begitu pula sebaliknya. Roh Kudus sungguh menjadi penengah dalam hubungan ini. 

Saya percaya hal ini dapat terjadi karena kami mengawali hubungan ini dengan baik. Kami juga mendasari hubungan ini dengan dasar yang teguh dan tak tergoncangkan, yaitu firman Tuhan. Kami saling membentuk pribadi lepas pribadi sehingga menjadi ciptaanNya yang murni dan bernilai tinggi. Kami tahu bahwa pasangan kami tidak akan pernah mengerti diri kami sebaik Tuhan mengerti kami masing-masing. Jadi inti dari sebuah hubungan adalah Tuhan, bukan saya dan bukan dia.

Begitu pula perinsip-perinsip dalam hubungan ini :

  1. Sekali untuk menikah : menjaga untuk ganti pasangan dan mempunyai komitmen yang teguh dan kokoh
  2. Memperhatikan buah roh dalam hubungan ini : bukan untuk mengumbar hawa nafsu, tetapi bertanggung jawab dan menghormati pasangan (1 Tes 4:6-8)
  3. Menghormati orang tua dalam hubungan ini
  4. Diarahkan dan nasihat dari pemimpin rohani (Ibrani 13:17; Amsal 11:14) 

GBU