“ Doa orang benar, bila dengan YAKIN didoakan, sangat besar kuasanya.”
Yak 5:16b
Saya masih ingat masa-masa ketika saya masih duduk di bangku SMA. Ketika itu, saya tergabung didalam sebuah komsel kecil, bernama No-BT (Nongkrong Bareng Tuhan). Komsel tersebut merupakan komunitas sesama anggota SMA Marsudirini Bekasi, yang didirikan oleh sekumpulan anak remaja yang tak lain dan tak bukan adalah teman-teman saya.
Ketika itu, saya pun sempat berpikiran miring mengenai pembentukan komsel ini. Beberapa kali saya diundang untuk datang ke ibadah No-BT, selalu saya tolak. Tetapi rupanya, ketika saya sudah “ditangkap” oleh Roh Kudus, saya menjadi bagian dari mereka yang cukup aktif.
Singkat kata, No-BT pun memiliki visi untuk memenangkan banyak jiwa, dengan program-program misi yang luar biasa. Salah satu diantaranya yang paling saya ingat, adalah program doa bagi sekolah kami. Doa tersebut dibagi ke dalam 4 kelompok yang terdiri dari minimal 2 orang per kelompok. Kelompok tersebut bertanggung jawab untuk mendoakan secara keliling ke empat lantai sekolah kami, di mulai dari jam setengah 7 sebelum masuk, jam 12 siang dan sesudah pulang sekolah. Kegiatan tersebut saya lakukan selama dua tahun terakhir saya di SMU.
Program doa yang lain adalah berdoa secara korporat khusus para pengurus No-BT. Setiap hari jumat, sesudah pulang sekolah, kami bertemu di sebuah ruangan khusus yang diberikan oleh pihak sekolah untuk kami gunakan. Kami memiliki buku doa yang isinya merupakan doa-doa yang kami panjatkan untuk semua pihak, termasuk untuk kami sendiri. Saya masih ingat, ketika itu saya mendoakan dua hal yang paling sering saya doakan. Pertama, saya berdoa agar saya memiliki kesempatan untuk pergi ke Paris. Kedua, saya berdoa agar ibu saya bisa ‘naik haji’ ke Yerusalem.
Ketika itu, secara manusia saya berpikir tak mungkin kami bisa kesana. Kami datang bukan dari keluarga yang punya banyak uang. Jadi, sudah pasti tak mungkin. Akhirnya, saya berhenti mendoakan kedua hal itu setelah saya lulus SMA.
6 tahun setelah itu, semua doa-doa tersebut nyata dijawab oleh Tuhan. Bayangkan! 6 tahun!! Bukan waktu yang singkat. Ibu saya mendapatkan berkat yang luar biasa untuk berangkat mengunjungi Yerusalem untuk wisata rohani.
Sementara saya?? Pada tahun 2006, tak disangka-sangka, ada seseorang yang menawari saya untuk mengikuti summer course di Paris. Ketika itu, saya tidak terlalu berharap dan hanya menjalani semua prosedur secara iseng saja. Namun ternyata, tanpa saya sadari pada saat itu saya berjalan dalam kehendakNya. Akhirnya setelah melewati keraguan secara manusia, Tuhan berhasil ‘menjebloskan’ saya ke Paris dan hidup disana selama beberapa bulan. Saya sangat bersyukur sekali! Rasanya mimpi jadi kenyataan! Benar-benar luar biasa.
Tidak hanya itu saja, setelah saya kembali dari Paris, Tuhan kembali ‘menjebloskan’ saya bekerja di Kadin Perancis. Sekali lagi semua itu berhasil melewati keraguan-keraguan saya. Tak berhenti sampai disitu, pada akhirnya sampai dengan tahun ini, saya berkesempatan untuk menginjak kaki di Paris selama 4 kali!!! Lebih luar biasanya lagi, semua kesempatan itu saya dapatkan tanpa harus saya mengeluarkan uang sepeser pun!!! Puji Tuhan.
Saya menyadari bahwa hal tersebut bukan karena alasan apa pun selain bahwa Tuhan itu SUNGGUH BAIK. Keluarga saya bukan keluarga yang berlimpah-limpah harta dan tahta. Saya bukan bos yang bisa memerintahkan diri saya sendiri untuk bolak balik ke Paris. Saya hanya hambaNya yang tak berguna yang melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Semua itu adalah karena Dia..semata-mata karena Dia itu AMAT BAIK!!!
Melalui kisah tersebut, saya belajar bahwa berdoa itu bukanlah hal yang sia-sia. Karena jika dengan yakin didoakan, doa tersebut besar kuasanya. Tetapi jangan sampai kita salah berdoa, dengan mendoakan sesuatu yang bertujuan untuk memuaskan hawa nafsu saja. (Yak 4:3). Jika begitu, sudah pasti kita tidak akan menerima apa-apa. Juga jangan sombong jika doa tersebut sudah dikabulkanNya. Oleh karena itu, nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Fil 4:6).
Tuhan Yesus memberkati!
M.M
Yak 5:16b
Saya masih ingat masa-masa ketika saya masih duduk di bangku SMA. Ketika itu, saya tergabung didalam sebuah komsel kecil, bernama No-BT (Nongkrong Bareng Tuhan). Komsel tersebut merupakan komunitas sesama anggota SMA Marsudirini Bekasi, yang didirikan oleh sekumpulan anak remaja yang tak lain dan tak bukan adalah teman-teman saya.
Ketika itu, saya pun sempat berpikiran miring mengenai pembentukan komsel ini. Beberapa kali saya diundang untuk datang ke ibadah No-BT, selalu saya tolak. Tetapi rupanya, ketika saya sudah “ditangkap” oleh Roh Kudus, saya menjadi bagian dari mereka yang cukup aktif.
Singkat kata, No-BT pun memiliki visi untuk memenangkan banyak jiwa, dengan program-program misi yang luar biasa. Salah satu diantaranya yang paling saya ingat, adalah program doa bagi sekolah kami. Doa tersebut dibagi ke dalam 4 kelompok yang terdiri dari minimal 2 orang per kelompok. Kelompok tersebut bertanggung jawab untuk mendoakan secara keliling ke empat lantai sekolah kami, di mulai dari jam setengah 7 sebelum masuk, jam 12 siang dan sesudah pulang sekolah. Kegiatan tersebut saya lakukan selama dua tahun terakhir saya di SMU.
Program doa yang lain adalah berdoa secara korporat khusus para pengurus No-BT. Setiap hari jumat, sesudah pulang sekolah, kami bertemu di sebuah ruangan khusus yang diberikan oleh pihak sekolah untuk kami gunakan. Kami memiliki buku doa yang isinya merupakan doa-doa yang kami panjatkan untuk semua pihak, termasuk untuk kami sendiri. Saya masih ingat, ketika itu saya mendoakan dua hal yang paling sering saya doakan. Pertama, saya berdoa agar saya memiliki kesempatan untuk pergi ke Paris. Kedua, saya berdoa agar ibu saya bisa ‘naik haji’ ke Yerusalem.
Ketika itu, secara manusia saya berpikir tak mungkin kami bisa kesana. Kami datang bukan dari keluarga yang punya banyak uang. Jadi, sudah pasti tak mungkin. Akhirnya, saya berhenti mendoakan kedua hal itu setelah saya lulus SMA.
6 tahun setelah itu, semua doa-doa tersebut nyata dijawab oleh Tuhan. Bayangkan! 6 tahun!! Bukan waktu yang singkat. Ibu saya mendapatkan berkat yang luar biasa untuk berangkat mengunjungi Yerusalem untuk wisata rohani.
Sementara saya?? Pada tahun 2006, tak disangka-sangka, ada seseorang yang menawari saya untuk mengikuti summer course di Paris. Ketika itu, saya tidak terlalu berharap dan hanya menjalani semua prosedur secara iseng saja. Namun ternyata, tanpa saya sadari pada saat itu saya berjalan dalam kehendakNya. Akhirnya setelah melewati keraguan secara manusia, Tuhan berhasil ‘menjebloskan’ saya ke Paris dan hidup disana selama beberapa bulan. Saya sangat bersyukur sekali! Rasanya mimpi jadi kenyataan! Benar-benar luar biasa.
Tidak hanya itu saja, setelah saya kembali dari Paris, Tuhan kembali ‘menjebloskan’ saya bekerja di Kadin Perancis. Sekali lagi semua itu berhasil melewati keraguan-keraguan saya. Tak berhenti sampai disitu, pada akhirnya sampai dengan tahun ini, saya berkesempatan untuk menginjak kaki di Paris selama 4 kali!!! Lebih luar biasanya lagi, semua kesempatan itu saya dapatkan tanpa harus saya mengeluarkan uang sepeser pun!!! Puji Tuhan.
Saya menyadari bahwa hal tersebut bukan karena alasan apa pun selain bahwa Tuhan itu SUNGGUH BAIK. Keluarga saya bukan keluarga yang berlimpah-limpah harta dan tahta. Saya bukan bos yang bisa memerintahkan diri saya sendiri untuk bolak balik ke Paris. Saya hanya hambaNya yang tak berguna yang melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Semua itu adalah karena Dia..semata-mata karena Dia itu AMAT BAIK!!!
Melalui kisah tersebut, saya belajar bahwa berdoa itu bukanlah hal yang sia-sia. Karena jika dengan yakin didoakan, doa tersebut besar kuasanya. Tetapi jangan sampai kita salah berdoa, dengan mendoakan sesuatu yang bertujuan untuk memuaskan hawa nafsu saja. (Yak 4:3). Jika begitu, sudah pasti kita tidak akan menerima apa-apa. Juga jangan sombong jika doa tersebut sudah dikabulkanNya. Oleh karena itu, nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Fil 4:6).
Tuhan Yesus memberkati!
M.M